Libur lebaran tahun
lalu, begitu menyenangkan bagi saya. Apalagi ada moment yang jarang dilakukan. Hanya setahun sekali atau bahkan
beberapa tahun sekali. Yaaa, saat lebaran adalah saat berkumpulnya keluarga. Orang
tua dan saudara saya yang earn a living
di ibu kota mudik setiap lebaran, begitu pun saya. Mudik. Moment itu tidak
pernah saya lakukan di kota rantauan saya, ngaliwet.
Ikan bawal yang baru ditangkap dari kolam
Ikan bawal setelah dibakar hmmm...
Sesuai namanya, ngaliwet itu membuat nasi liwet dan
jangan lupa ikan bakarnya. Uuhhh mantap deh! Bedanya nasi liwet dengan nasi
biasa, kalau nasi biasa tingginya air dari beras hanya satu buku jari sedangkan
nasi liwet dua buku jari. Ditaburi sedikit garam, daun salam, dan cabe rawit
lalu diaduk. Kalau lagi gak punya ikan, kami menaruh ikan asin peda/butong di
atas nasi liwet lalu dikukus. Rasanya gak jauh beda sama ikan bakar, maklum
kalau lagi laper apa aja enak.
Aroma nasi liwet ketika
diangkat dari wajan hmmm gak bisa dituliskan dengan kata-kata deh. Lebay
mungkin, tapi memang begitu adanya. Nikmat! Agar lebih nikmat penyajiannya pun
harus di atas daun pisang. Ikan yang kami tangkap langsung dari kolam
–mayoritas penduduk di desa saya punya kolam ikan- dibakar dan dibumbui kecap
manis.
Tadaaaa.. nasi liwet
dan ikan bakar siap dihidangkan. Sambelnya jangan lupa yaaa, menyantap makanan
yang lagi panas-panasnya disertai sambel yang pedas sungguh meningkatkan selera
makan. Hossshhh.. hosshhh…
Nasi liwet dan ikan bakar yang masih panas, siap disantap
Makan kayak gini nih, yang bikin nambah
Done! Puing-puing pengeroyokan masa hehehe..
Well, if you visit
Ciamis, don’t forget to make nasi liwet with your friend or family. It is nice
moment. Happy trying..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar