Di jalan Ambarawa
banyak sekali stand yang entah
menjual apa itu. Di setiap stand ada
plastik bening berbentuk kerucut. Saya pun penasaran lalu turun dari kendaraan
untuk beristirahat dan mengisi perut.
“Ini jualan apa Bu?” keliatan banget belum pernah nyoba.
“Ini serabi kucur Mbak” dengan logat medoknya si Ibu menjawab dengan
ramah.
“Ohhh.. saya pesen satu porsi deh Bu” saya penasaran dengan rasanya.
Si Ibu penjual sedang membuat serabi
Ternyata stand yang berjejer entah berapa
jumlahnya itu adalah stand serabi
kucur. Disinilah kita harus percaya bahwa rezeki itu Allah yang ngatur, kita
hanya diwajibkan untuk berusaha semaksimal mungkin mencari rezeki yang halal
dan barokah. Sebanyak apapun stand serabi
kucur itu, saya yakin Allah tidak akan keliru memberikan rezeki-Nya.
Yaaaa… rasanya manis,
semanis senyum si Ibu yang jual. Ternyata serabi kucur itu yaaa serabi yang
bentuknya imut dikasih kuah santan manis. Kalau di desa saya, serabi tu yang
bentuknya besar sedangkan yang kecil namanya cara dan sudah jarang ditemukan
saat ini, kecuali memang sengaja membuatnya.
Ini diaaa.. Serabi Kucur!
Satu porsi serabi kucur
telah memulihkan stamina saya dan perjalanan pun saya lanjutkan. I go to Yogyakarta from Semarang.
tq serabinya gede seukuran piring n warnanyapun mung putih tok
BalasHapuspodo bang, tempatku juga serabine gede dan asin..
Hapus